BAKAT
Bakat didefinisikan sebagai kemampuan alamiah atau bawaan
untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan yang relative bisa bersifat umum
(misalnya bakat intelektual umum) atau khusus (bakat akademis khusus). Bakat
khusus disebut juga talent. Bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai
prestasi dalam bidang tertentu, akan tetapi diperlukan latihan, pengetahuan,
pengalaman dan dorongan atau motivasi agar bakat itu dapat terwujud.
Bakat yang dimiliki seseorang tidak sama antara satu dengan
lainnya. Ada orang yang berbakat pada ilmu alam, tetapi tidak berbakat pada
ilmu social, ada yang berbakat di bidang olahraga, tetapi tidak berbakat di
kesenian, ada yang berbakat di bidang kesenian, tetapi tidak berbakat di
keterampilan. Bakat yang dimiliki seseorang merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi keberhasilan belajar.
Kenapa kita
perlu mengenali bakat?
Tentu Penting, karena bakat adalah unsur dasar potensi dalam diri
untuk mewujudkan sebuah prestasi. Nah, agar prestasi yang dicapai bisa lebih
optimal, maka dibutuhkan hal lain yaitu keterampilan (skill) dan pengetahuan
(knowledge). Perpaduan antara ketiganya kemudian disebut sebagai kekuatan
(Strength).
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering berinteraksi dengan berbagai perilaku orang. Perilaku-perilaku itu acap kali kita anggap sebagai dikotomi positif dan negatif. Lain perilaku, lain pula dengan bakat (talent). Dalam sudut pandang bakat, semua bakat adalah positif.
Berbeda dengan perilaku, jika ada perilaku negatif, maka tidak ada
bakat negatif, karena bakat selalu positif. Jadi, tidak benar kalau kita
berkata ada bakat malas, bakat penakut, bakat bodoh, bakat tidur, bakat
nyontek, karena itu semua adalah perilaku.
Dalam keseharian kita juga menemui adanya kelemahan dan kekuatan. Kecenderungan yang dimiliki oleh sebagian (besar) dari kita adalah memperbaiki kelemahan (dikenal dengan istilah Defisit approach/Pendekatan kelemahan) daripada mengembangkan kekuatan (dikenal dengan istilah Strength approach/Pendekatan kekuatan). Tetapi kita sendiri sebenarnya belum memahami arti kelemahan.
”Kelemahan” berbeda dengan
”keterbatasan”. Kelemahan adalah hasil dari hasil pengalaman, yang berkaitan
dengan kemampuan dan pengetahuan, sementara keterbatasan adalah sesuatu yang
sudah melekat secara alami pada diri manusia sejak lahir.
Kita perlu mengenali
keterbatasan yang kita miliki agar proses meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan dalam rangka pengembangan diri bisa optimal. Misalnya, keterbatasan
manusia adalah tidak bisa terbang. Makanya, kita perlu meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan tentang seluk-beluk penerbangan. Namun, tetap kita tidak akan
bisa terbang.
Nah, bagaimana caranya kita bisa mengenali keterbatasan itu? Caranya adalah dengan mengetahui bakat yang kita miliki, sehingga kita bisa secara langsung mengetahui keterbatasan kita. Contoh, jika kita tidak punya bakat menyampaikan ide, pikiran, gagasan kepada orang lain (bakat : Communication), sebaiknya kita tidak mendalami keterampilan dan pengetahuan sebagai orator atau diplomat. Sebaliknya, jika kita berbakat untuk memberikan pelayanan atau memfasilitasi orang lain (bakat : Belief) maka sebaiknya mendalami ilmu-ilmu dan keterampilan yang berhubungan dengan profesi perawat, psikolog, terapis dan sebagainya.
MANFAAT MENGENAL BAKAT ANAK
SEJAK DINI
1.Untuk mengetahui potensi diri: Dengan mengetahui bakat
yang dimiliki, kita jadi tahu potensi
kita dan bisa dikembangkan.
2.Untuk merencanakan masa depan: Dengan mengetahui bakat
yang dimiliki, kita bisa merencanakan mengembangkannya dengan
demikian juga turut merencanakan masa depan
3.Untuk menentukan tugas atau kegiatan: Dengan mengetahui bakat
yang dimiliki, kita bisa memilih kegiatan apa yang akan kita lakukan
sesuai dengan bakat yang kita miliki
Komentar
Posting Komentar