Nama: Fahri
Fediansyah
Kelas: 4PA11
NPM: 13514792
Sistem Pakar (AI-Artificial Intelligence)
1. Definisi
Sistem Pakar & AI
Menurut Arhami (dalam Hayadi, 2016) sistem
pakar adalah suatu cabang dari AI yang membuat penggunaan secara luas knowledge yang
khusus untuk penyelesaian masalah tingkat manusia yang pakar.
Menurut Wijaya (dalam Hayadi, 2016) sistem
pakar merupakan salah satu bidang kecerdasan buatan (artificial intelligent),
definisi sistem pakar itu sendiri adalah sebuah program komputer yang dirancang
untuk mengambil keputusan seperti keputusan yang diambil oleh seorang pakar,
dimana sistem pakar menggunakan pengetahuan (knowledge), fakta dan
teknik berfikir dalam menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya hanya dapat
diselesaikan oleh seorang pakar dari bidang yang bersangkutan.
Menurut Hayadi (2016) sistem pakar merupakan
salah satu bidang teknik kecerdasan buatan yang cukup diminati karena
penerapannya diberbagai bidang baik bidang ilmu pengetahuan maupun bisnis yang
terbukti sangat membantu dalam mengambil keputusan dan sangat luas penerapannya
Menurut Minsky (dalam Kusrini, 2006) kecerdasan
buatan adalah suatu ilmu yang memepelajari cara membuat komputer melakukan
sesuatu seperti yang dilakukan oleh manusia.
Menurut Rich dan Knight (dalam Kusrini, 2006)
mendefinisikan kecerdasan buatan (AI) sebagai sebuah studi tentang bagaimana
membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih
baik oleh manusia.
2. Sejarah
Sistem Pakar & AI
Expert system atau sistem pakar dikembangkan pada
pertengahan tahun 1960-an olehArtificial Intelligence Corporation.
Periode penelitian artificial intelligence ini didominasi oleh
suatu keyakinan bahwa nalar yang digabung dengan komputer canggih akan
menghasilkan prestasi pakar atau bahkan manusia super. Suatu usaha ke arah ini
adalah general purpose problem-solver (GPS). GPS yang berupa
sebuah prosedur yang dikembangkan oleh Allen Newell, John Cliff Shaw, dan
Herbert Alexander Simon dari logic theorist yang merupakan
sebuah percobaan untuk menciptakan mesin yang cerdas. GPS sendiri merupakan
sebuahpredecessor menuju expert system (ES). GPS
berusaha untuk menyusun langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mengubah situasi
awal menjadi state tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Pada pertengahan tahun 1960-an, terjadi
pergantian dari program serba bisa (general-purpose) ke program
yang spesialis (special-purpose) dengan dikembangkannya DENDRAL
oleh E. Feigenbaum dari Universitas Stanford dan kemudian diikuti oleh MYCIN.
Pembuatan DENDRAL mengarah pada konklusi-konklusi berikut : GPS terlalu lemah
untuk digunakan sebagai dasar untuk membangun ES yang berunjuk kerja tinggi.
Pemecahan masalah manusia adalah baik hanya jika beroperasi dalam domain yang
sangat sempit. ES harus diupdate secara berkala untuk informasi
baru. Update semacam ini dapat efisien apabila menggunakan
reprsentasi pengetahuan berbasis rule.
Masalah yang kompleks membutuhkan pengetahuan
yang banyak sekali tentang area masalah. Pada pertengahan tahun 1970-an,
beberapa ES mulai muncul. Sebuah pengetahuan kunci yang dipelajari saat itu
adalah kekuatan dari ES berasal dari pengetahuan spesifik yang dimilikinya,
bukan dari formalism-formalisme khusus dan pola penarikan kesimpulan yang
digunakannya.
Awal 1980-an, teknologi ES yang mula-mula
dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul sebagai aplikasi komersil,
khususnya XCON, XSEL (dikembangkan dari R-1 padaDigital Equipment Corp)
dan CATS-1 (dikembangkan oleh General Electric).
Sistem pakar untuk melakukan
diagnosiskesehatan telah dikembangkan sejak pertengahan tahun 1970. Sistem
pakar untuk melakukan diagnosis pertama dibuat oleh Bruce Buchanan dan Edward
Shortliffe di Stanford University. Sistem ini diberi nama MYCIN (Heckerman,
1986).
MYCIN merupakan program interaktif yang
melakukan diagnosis penyakit miningitis dan infeksi bacremia serta memberikan
rekomendasi terapi antimikrobia. MYCIN mampu memberikan penjelasan atas
penalarannya secara detail. Dalam uji coba, dia mampu menunjukkan kemampuan
seperti seorang spesialis. Meskipun MYCIN tidak pernah digunakan secara rutin
oleh dokter, MYCIN merupakan referensi yang bagus dalam penelitian kecerdasan
buatan yang lain (1995).
Kecerdasan buatan merupakan bidang ilmu
komputer yang sangat penting di era kini dan masa akan datang untuk mewujudkan
sistem komputer yang cerdas. Bidang ini telah berkembang sangat pesat di
20 tahun terakhir seiring dengan kebutuhan perangkat cerdas pada industry dan
rumah tangga, oleh karena itu buku ini memaparkan berbagai pandangan modern dan
hasil riset terkini yang perlu dikuasai oleh para akademisi, pelajar dan
praktisi lengkap dengan implementasi nyata.
Kata “intelligence” berasal dari bahasa
Latin “intelligo” ang bearti “saya paham”. Barti dasar dari
intelligence ialah kemampuan untuk memahami dan melakukan aksi.
Sebenarnya, area Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) atau
disingkat dengan AI, bermula dari kemunculan komputer sekitar tahun 1940-an,
meskipun sejarah perkembangannya dapat dilacak sejak zaman Mesir kuno. Pada
masa ini, perhatian difokuskan pada kemampuan komputer mengerjakan sesuatu yang
dapat dilakukan oleh manusia. Dalam hal ini, komputer tersebut dapat
meniru kemampuan kecerdasan dan perilaku manusia.
McMulloh dan Pitts pada tahun 1943 mengusulkan
model matematis bernama perceptron dari neuron di dalam otak. Mereka juga
menunjukkan bagaimana neuron menjadi aktif seperti saklar on-off dan neuron
tersebut mampu untuk belajar dan memberikan aksi berbeda terhadap waktu dari
input yang diberikan. Sumbangan terbesar di bidang AI diawali pada paper
Alan Turing, pada tahun 1950 yang mencoba menjawab “Dapatkah komputer
berfikir” dengan menciptakan mesin Turing. Paper Alan Turing pada tahun
1950 berjudul “Computing Machineri and Intelligence” mendiskusikan
syarat sebuah mesin dianggap cerdas. Dia beranggapan bahwa jika mesin dapat
dengan sukses berprilaku seperti manusia, kita dapat menganggapnya cerdas.
Pada akhir 1955, Newell dan Simon
mengembangkan The Logic Theorist, program AI pertama. Program ini
merepresentasikan masalah sebagai model pohon, lalu penyelesaiannya dengan
memilih cabang yang akan menghasilkan kesimpulan terbenar. Program ini
berdampak besar dan menjadi batu loncatan penting dalam mengembangkan bidang
AI. Pada tahun 1956 John McCarthy dari Massacuhetts Institute of
Technologydianggap sebagai bapak AI, menyelenggarakan konferensi untuk
menarik para ahli komputer bertemu, dengan nama kegiatan “The Dartmouth
summer research project on artificial intelligence.” Konferensi
Dartmouth itu mempertemukan para pendiri dalam AI, dan bertugas untuk
meletakkan dasar bagi masa depan pengembangan dan penelitian AI. John
McCarthy di saat itu mengusulkan definisi AI adalah “AI merupakan cabang dari
ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan komputer untuk dapat memiliki
kemampuan dan berprilaku seperti manusia”.
Pada tahun 1960 hingga 1970, muncul berbagai
dikusi bagaimana komputer dapat meniru sedetail mungkin pada kemampuan otak
manusia, dimana saat itu dapat dikategorikan sebagai “classical AI”.
Pada tahun 1980, dimana komputer yang semakin mudah diperoleh dengan harga yang
lebih murah menjadikan berbagai riset di bidang kecerdasan buatan berkembang
sangat pesat pada berbagai universitas.
Saat ini, hampir semua perangkat komputer dan
perangkat elektronika canggih menerapkan kccerdasan buatan untuk membuat sistem
lebih handal. Di masa yang akan datang, diperkirakan semua perangkat
elektronika dan komputer menjadi jauh lebih cerdas karena telah ditanamkan
berbagai metode kecerdasan buatan.
3. Hubungan AI
& Kognisi Manusia
Seperti yang kita ketahui bahwa kognisi
manusia itu adalah proses berfikir yang ada pada diri manusia sedangkan AI
merupakan kecerdasan buatan yang di kembangkan oleh manusia. Kognisi manusia
sangat mempengaruhi perkembngan AI karena untuk mendapatkan kecerdasan buatan
(AI) yang baik butuh kognisi manusia yang baik pula. Dengan adanya AI maka
manusia pun sangat mudah mencari informasi dan dengan adanya kognisi manusia,
AI pun dapat berkembang sesuai dengan kemampuan yang di miliki manusia bahkan
lebih, jadi apabila keduanya di hubungkan maka akan terjadi hubungan timbal
balik yang menguntungkan bagi perkembangan kognisi manusia dan AI itu sendiri.
4. AI &
Sistem Pakar
Eliza, Parry dan Net Talk adalah
beberapa contoh dari chatterbot. Chatterbot merupakan
sebuah program komputer yang dirancang untuk menstimulasi percakapan
intelektual dengan satu atau lebih manusia secara audio maupun teks. Chatterbot dikategorikan
sebagai kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence, yang
dimanfaatkan untuk tujuan praktis seperti bantuan online, layanan
personal, atau diskusi informasi, dalam hal ini dapat dilihat fungsi
program sebagai suatu jenis agen percakapan (conversational agent).
a. ELIZA
Program yang dipublikasikan oleh Joseph
Weizenbaum pada tahun 1966, yang dapat mengelabui pengguna hingga mempercayai
bahwa mereka sedang bercakap-cakap dengan manusia nyata. Tujuan dari pembuatan
program ini adalah untuk meniru pembicaraan antara seorang psikolog dan
pasiennya, dalam hal ini, Eliza berperan sebagai psikoterapis
dan memberikan saran dan nasihat tentang masalah penggunanya. Kunci metode
operasional Eliza melibatkan rekognisi dari isyarat kata-kata
atau kalimat input, dan outputberupa tanggapan yang
telah dipersiapkan atau diprogram, yang dapat meneruskan percakapan dengan
suatu cara sehingga tampak bermakna.
b. PARRY
Parry dibuat pada tahun 1972 oleh psikiatris Kenneth Colby
ketika di Universitas Stanford. Parry bertujuan untuk
merefleksikan pikiran pasien dengan mental paranoid yang serius. Program ini
menjalankan model mentahan dari prilaku schizophren paranoid berdasarkan
konsep, konseptualisasi dan kepercayaan (penilaian tentang konseptualisasi :
penerimaan, penolakan, dan netral). Ini juga menggunakan strategi
percakapan, lebih serius dan merupakan program lanjutan dari Eliza.
c. NET
TALK
Connectionism adalah gerakan dalam ilmu kognitif yang
berharap untuk menjelaskan kemampuan intelektual manusia
menggunakan jaringan syaraf tiruan (juga dikenal sebagai “jaringan syaraf” atau
“jaring syaraf”). Jaringan syaraf disederhanakan model otak terdiri dari sejumlah
besar unit (young analog neuron) bersama-sama dengan bobot yang mengukur
kekuatan hubungan antara unit. Model ini berat efek dari sinaps yang
menghubungkan satu neuron yang lain. Percobaan pada model semacam ini telah
menunjukkan kemampuan untuk mempelajari keterampilan seperti pengenalan wajah,
membaca, dan deteksi struktur gramatikal sederhana. Connectionists telah
membuat kemajuan yang signifikan dalam menunjukkan kekuatan jaringan saraf
untuk menguasai tugas-tugas kognitif. Berikut adalah tiga percobaan terkenal
yang telah mendorong connectionists untuk percaya bahwa JST
model yang baik dari kecerdasan manusia. Salah satu yang paling menarik dari
upaya tersebut adalah kerja 1987 Sejnowski dan Rosenberg di jaring yang dapat
membaca teks bahasa Inggris disebut Net Talk. Pelatihan ditetapkan
untuk Net Talk adalah basis data yang besar terdiri dari teks
Bahasa Inggris ditambah dengan output yang sesuai fonetik-nya,
yang ditulis dalam kode yang cocok untuk digunakan dengan synthesizer pidato. Tape kinerja Net
Talk diberbagai tahap pelatihan mendengarkan sangat menarik. Pada
awalnya output random noise. Kemudian, bersih suara seperti itu
mengoceh dan kemudian masih seolah-olah itu adalah ber Bahasa Inggris double-talk (pidato
yang dibentuk dari suara yang menyerupai kata dalam Bahasa Inggris). Pada akhir
pelatihan, Net Talk melakukan pekerjaan yang cukup baik
mengucapkan teks diberikan. Selain itu, kemampuan inigeneralizes cukup
baik untuk teks yang tidak disajikan pada training set.
5. Peranan AI
dalam Psikologi
Kecerdasan buatan atau artificial
intelligence merupakan bagian dari ilmu komputer yang membuat agar
mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan
oleh manusia. Sistem cerdas (intelligent system) adalah sistem yang
dibangun dengan menggunakan teknik-teknik artificial intelligence.
Salah satu yang dipelajari pada kecerdasan buatan adalah teori sistem pakar.
Sistem pakar (expert system) adalah program berbasis pengetahuan yang
menyediakan solusi-solusi dengan kualitas pakar untuk problem-problemdalam
suatu domain yang spesifik. Sistem pakar merupakan program komputer yang meniru
proses pemikiran dan pengetahuan pakar dalam menyelesaikan suatu masalah
tertentu. Implementasi sistem pakar banyak digunakan dalam bidang psikologi
karena sistem pakar dipandang sebagai cara penyimpanan pengetahuan pakar pada
bidang tertentu dalam program komputer sehingga keputusan dapat diberikan dalam
melakukan penalaran secara cerdas. Irisan antara psikologi dan sistem pakar
melahirkan sebuah area yang dikenal dengan namacognition dan psycolinguistics.
Umumnya pengetahuannya diambil dari seorang manusia yang pakar dalam domain
tersebut dan sistem pakar itu berusaha meniru metodologi dan kinerjanya (performance).
Referensi :
Hayadi, B. Herawan. (2016). Sistem
pakar. Yogyakarta: Deepublish.
Kusrini. (2006). Sistem pakar.
Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Komentar
Posting Komentar